Komapal UNPAB Melaksanakan Kegiatan Diksar Di Desa Ujung Deleng

  • redaksi   Senin, 05 Desember 2016

Medan-UNPAB: Komapal UNPAB (Korps Mahasiswa Pecinta Alam dan Study Lingkungan Hidup Universitas pembangunan Panca Budi Medan melaksanakan kegiatan Pendidikan Dasar XXX di Desa Ujung Deleng di mulai pada tanggal 5 -12 Desember 2016.

Kegiatan ini bertema Menciptakan Tumbuh dan Berkembangnya Generasi Muda Cinta Lingkungan, dalam kegiaan ini Bapak Adian Hakim SP selaku Biro Kemahasiswaan Membuka Pelepasan kegiatan ini.

Keberadaan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pengembangan masyarakat. Proses perubahan sosial di masyarakat yang begitu cepat, menuntut agar kedudukan dan fungsi perguruan tinggi itu benar-benar terwujud dalam peran yang nyata. Pada umumnya peran perguruan tinggi itu diharapkan tertuang dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi, yaitu: dharma pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dengan dharma pendidikan, perguruan tinggi diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi budaya. Dengan dharma penelitian, perguruan tinggi diharapkan melakukan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi kebudayaan. Dengan dharma pengabdian masyarakat, perguruan tinggi diharapkan melakukan pelayanan masyarakat untuk ikut mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui dharma pengabdian pada masyarakat ini, perguruan tinggi juga akan memperoleh feedback dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang di kembangkan perguruan tinggi itu

KOMAPAL Unpab sendiri memiliki Tujuan dari organisasi ini mencakup tiga hal, yaitu:
Pertama, memupuk patriotisme yang sehat di kalangan anggotanya. Hal ini dapat tercapai dengan mengenal alam dan rakyat dari dekat. Tekad yang mendasari pendirian organisasi ini adalah suatu keyakinan bahwa patriotisme yang sehat tidak mungkin timbul dari slogan-slogan, indoktrinasi-indoktrinasi, ataupun poster-poster. Patriotisme yang sehat hanyalah mungkin dibina atas partisipasi yang aktif dari seseorang melalui hidup di tengah-tengah alam dan rakyat Indonesia pada umumnya. Adalah hal yang mustahil, bahwa cinta tanah air dapat timbul melalui jendela-jendela bis atau mobil mewah.