DISKUSI ILMIAH PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN : IKN SOLUSI PEMERATAAN PEMBANGUNAN

  • timredaksi   Jumat, 04 Nopember 2022

   Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan selenggarakan Diskusi Ilmiah dengan tema "Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Solusi Pemerataan Pembangunan". Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui applikasi zoom. Jumat, 04 November 2022.

   Hadir Dekan Fakultas Sosial Sains UNPAB, Dr. E. Rusiadi, SE., M.Si., CIQAR., CICNR., CIMMR.; Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan UNPAB, Dr. E. Bakhtiar Efendi, SE., M.Si.; Narasumber seorang Head Of Center Of Macroeconomics And Finance INDEF, Dr. M. Rizal Taufikurahman, M. Si.; Sekretaris Pasca Sarjana UNPAB sekaligus moderator diskusi ilmiah, Zata Hasyyati, SE., M. SI., M. APPEC, MC Diskusi Ilmiah Nadya Prasetya dan 120 peserta diskusi ilmiah.

   Dekan Fakultas Sosial Sains UNPAB, Dr. E. Rusiadi, SE., M.Si., CIQAR., CICNR., CIMMR, dalam sambutannya menyampaikan, "ibu kota mempunyai peran yang penting bagi aspek kegiatan pemerintahan. Sebagai aspek kegiatan pemerintahan, ibu kota mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat kekuasaan politik maupun perekonomian suatu negara. Tidak hanya itu, ibu kota juga mencerminkan sisi kebudayaan dari negara tersebut yang menunjukkan sebuah karakter yang unik dan khas dari negara tersebut. Sebagai identitas dari suatu negara, ibu kota dibangun untuk memajukan negara tersebut salah satunya agar masyarakatnya menjadi makmur. Harapannya dengan diskusi ilmiah ini kita sama-sama belajar dan memperoleh ilmu pengetahuan terbaru seputar IKN ini."

  Head Of Center Of Macroeconomics And Finance INDEF, Dr. M. Rizal Taufikurahman, M.Si menyampaikan, "menghadapi tantangan masa depan sesuai dengan Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju, ekonomi Indonesia akan masuk 5 besar dunia pada tahun 2045. Pada tahun itu diperkirakan PDB per kapita sebesar US$ 23.119. Tahun 2036, diperkirakan Indonesia akan keluar dari middle income trap. Oleh sebab itu dibutuhkan transformasi ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia 2045. Transformasi ekonomi didukung oleh hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, dan reformasi birokrasi yang dimulai dari tahun 2020-2024. Oleh sebab itu, dibutuhkan IKN yang dapat mendukung dan mendorong transformasi ekonomi tersebut."

"IKN harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata termasuk di Kawasan Timur Indonesia. Selama ini, Jakarta dan sekitarnya terkenal dengan pusat segalanya (pemerintahan, politik, industri, perdagangan, investasi, teknologi, budaya dan lain-lain). Tidak mengherankan jika perputaran uang di Jakarta mencapai 70 persen yang luasnya hanya 664,01 km² atau 0.003 persen dari total luas daratan Indonesia 1.919.440 km². Sementara jumlah penduduknya 10,56 juta jiwa atau 3,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia 270,20 juta jiwa (data tahun 2020) berdasarkan data yang diperoleh dari website Kementerian Keuangan Republik Indonesia," Lanjutnya

  Kepala Program Studi Ekonomi Pembangunan UNPAB, Dr. E. Bakhtiar Efendi, SE., M.Si menyampaikan, "Rencana pemindahan ibu kota ini merupakan peristiwa politik yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Peristiwa politik tersebut memunculkan reaksi positif terhadap pasar modal yang ada di Indonesia. Meskipun bukan pengaruh lingkungan non ekonomi namun peristiwa tersebut dimanfaatkan oleh pelaku pasar modal untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Informasi yang didapat tersebut digunakan oleh investor di pasar modal dalam pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang. Kegiatan di pasar modal sangatlah sensitif terhadap suatu informasi, informasi apa saja yang masuk baik yang sifatnya benar maupun tidak benar dapat berdampak pada kegiatan di pasar modal."

"Oleh sebab itu dibutuhkan IKN yang dapat menjawab tantangan tersebut yaitu kota yang berkelas dunia untuk semua rakyat Indonesia. IKN yang berlokasi di Kalimantan diharapkan “pusat gravitasi” ekonomi baru di Indonesia termasuk di kawasan tengah dan timur Indonesia. IKN baru diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memaksimalkan potensi sumber daya daerah," Ucap Rizal Taufikurahman.