MAHASISWA UNPAB IKUTI KULIAH UMUM BELA NEGARA OLEH KEMENHAN RI

  • timredaksi   Kamis, 03 Nopember 2022

    Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan mengirimkan 40 mahasiswa/i untuk turut serta dalam kegiatan Kuliah Umum Bela Negara oleh Kementerian Pertahanan (KEMENHAN) Republik Indonesia, di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) , jl. Kapten Muchtar Basri No. 3, Kota Medan.

   Hadir Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE., MM dan Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaa UNPAB, Cahyo Pramono, SE., MM yang diwakili oleh Jodi Hendrawan, S.Kom., M.Kom.; Kepala Pusdiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan KEMENHAN RI, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia.; Dosen Pembimbing Lapangan UNPAB, Indra Utama Tanjung, SH., MH.; Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumut, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si.; Plt LLDIKTI Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nur wardani, MP.; Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP.; Rektor UNPRI, Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes.; dan 390 mahasiswa yang berasal dari UNPAB, UMSU, dan Universitas Prima Indonesia.

   Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumut, Prof., Dr. Ibnu Hajar M.Si dalam sambutan menyampaikan, "mahasiswa hari ini adalah sosok pemimpin masa depan. Saya berharap program seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Karena tantangan besar kita adalah, bagaimana kita sukses menyiapkan pemimpin masa depan bangsa. Saya juga mengapresiasi kepada KEMEHENHAN RI, atas terselenggaranya Kuliah Umum Bela Negara sebagai bagian dari upaya memantapkan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka."

   Kepala Pusdiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan KEMENHAN RI, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia menyampaikan, "globalisasi yang sarat dengan semangat perubahan berdampak kepada perubahan nilai-nilai yang memengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus bangsa serta berbagai permasalahan kebangsaan yang secara signifikan berpengaruh terhadap tatanan budaya bangsa. Dikatakan, perkembangan iptek membawa nilai-nilai tertentu yang secara langsung atau tidak langsung bersinggungan dengan nilai-nilai sosial budaya bangsa yang sudah ada. Pemahaman generasi penerus bangsa terkait nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, semakin terkikis oleh derasnya nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.

"Degradasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia telah mempengaruhi merosotnya sikap nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air bagi warga negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Terkait dengan pertahana negara dijelaskan bahwa, pertahanan negara bagi suatu bangsa yang berdaulat merupakan suatu cara untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankan keutuhan, persatuan dan kesatuan, serta kedaulatan bangsa terhadap segala bentuk ancaman," Lanjutnya.

"Bangsa Indonesia memiliki cara sendiri untuk membangun sistem pertahanan negaranya, yaitu sistem pertahanan yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman," Tegas Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia.

Kepala Pusdiklat Badan Pendidikan da'n Pelatihan KEMENHAN RI, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia menyampaikan, "hakikat pertahanan negara yang bersifat semesta tersebut, penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri, yang disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim."

"Masa lalu bagi generasi muda, bela negara  lebih mengedepankan semangat bela negara untuk lepas dari penjajahan. Sementara makna bela negara bagi anak milenial adalah, pejuang yang lebih mengedepankan semangat Bela Negara untuk mengisi kemerdekaan," Ucap Kepala Pusdiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan KEMENHAN RI dalam pemaparan penutupnya.