
Rektor UNPAB Ikut Penandatanganan Kesepahaman Dengan Kementrian Koperasi dan UKM
- redaksi Rabu, 07 Maret 2018
UNPAB-Medan: Rektor UNPAB Bapak Dr H M Isa Indrawan SE MM dasn58 Perguruan Tinggi (PT) di 9 Provinsi melakukan penandatanganan kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM pada Selasa (6/3). Acara bertajuk Pemasyarakatan Kewirausahaan dengan Gerakan Mahasiswa Pengusaha
Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, Gerakan Mahasiswa Pengusaha merupakan gerakan membuka mindset mahasiswa untuk berwirausaha. Setelah tamat harus mampu menjadi wirausaha.
“Tidak lagi mencari pekerjaan, tapi membuka lapangan kerja. Sekarang sudah terbukti, banyak mahasiswa belum tamat sudah kaya. Karena dengan adanya e-commerce,” ujarnya, saat melakukan penandatanganan kerjasama dengan 59 perguruan tinggi (PT) di 9 Provinsi, Selasa (6/3) di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha.
Rektor UNPAB Bapak Dr H M Isa Indrawan SE MM menyampaikan kepada wartawan UNPAB Gerakan Mahasiswa Pengusaha juga sejalan dengan program Presiden. Yaitu pertumbuhan ekonomi diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Karena dengan peningkatan lapangan kerja, pengangguran akan berkruang, kemiskinan juga berkurang. “Jika kemiskinan berkurang, otomatis gini rasio semakin sempit,”.
Presiden menargetkan dua hal yang harus dikerjakan serius yaitu koperasi dan kewirausahaan. Karena koperasi sampai 27 Oktober 2014 sumbangan koperasi pada PDB hanya 1,17 persen. Tahun 2019 sumbangan PDB ditargetkan minimal 5 persen.
Ada 150 mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi tersebut. Nantinya akan diseleksi 80 peserta yang akan mengikuti pelatihan selama 3 hari. Dari 80 peserta akan diseleksi kembali menjadi 20 penerima stimulan modal.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Luh Putu Hariyani mengatakan, banyak mahasiswa begitu lulus menjadi pegawai dan karyawan. Pola pikir untuk nenjadi wirausaha masih minim. Sehingga diperlukan pendidikan kewirausahaan bagi mahasiswa .
Sebagai masyarakat modern dan berpendidikan diharapkan tidak hanya mencari pekerjaan tapi juga menciptakan lapangan kerja. “Sebuah bangsa maju jika wirausahanya maju,” ujarnya.
Menteri Koperasi AA Puspayoga mengatakan, dulu sumbangan koperasi pada PDB hanya 1,17 persen. Tahun 2019 sumbangan PDB minimal 5 persen. Dalam 2 tahun bisa meningkat menjadi 4 persen sumbangannya untuk PDB.
Dengan demikian pada 2019, ia optimis sumbangan koperasi pada PDB bisa meningkat 6 persen. Tidak perlu banyak koperasi. Tapi satu koperasi harus berkualitas.
Saat ini ada 43.000 koperasi yang tidak masuk database. Koperasi juga diharapkan memberikan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat. “Satu koperasi harus berani membuat reformasi total,” ujarnya.
Sedangkan kewirausahaan dulu hanya 1,55 persen dari 160 juta penduduk Indonesia. Seharusnya minimal 2 persen penduduk Indonesia berwirausaha. Tahun 2016 rasio kewirausahaan naik menjadi 3,01 persen.
Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak baik dari pihak kampus, BUMN, swasta dan media.