Tiga Tokoh Melayu Ditepungtawari di Unpab

  • redaksi   Minggu, 16 Agustus 2015

Medan-UNPAB: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi berharap kepada masyarakat Melayu dan seluruh komponen etnik yang ada di Sumut, memberikan masukan atau kritikan kepada dirinya jika ada hal-hal yang dia lakukan bertentangan dengan aturan hukum.

“Berika masukan dan kritikan kepada saya jika ada tindakan saya yang menjurus jadi musibah bagi Sumut. Cukup sudah dua gubernur kita yang tersandung masalah hukum. Seperti kata lagu: jangan sampai tiga kali,” ujar Erry saat menyampaikan sambutan pada acara Halal Bihalal Masyarakat Melayu Sumut yang digelar 10 ormas Melayu di Kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab), Jalan Gatot Subroto km 4,5 Medan, Jumat (14/8) sore.

Halal Bihalal dirangkai dengan penepungtawaran bagi tiga orang tokoh Melayu, yakni Letjen TNI Edy Rahmayadi yang baru diangkat sebagai Panglima Kostrad, HT Dzulmi  Eldin, mantan Wali Kota Medan yang akan maju kembali di Pilkada Medan, dan Erry Nuradi yang baru mendapat tugas sebagai Plt Gubsu.

Penepungtawan dilakukan oleh Raja Muda Deli, Sultan Kualuh T Zainal, KH Amiruddin MS, Rektor Unpab Dr H M Isa Indrawan, SE., MM dan tokoh Melayu lainnya. Juga ada pembacaan cemeti hati oleh pengurus DPP Masyarakat Melayu Baru Indonesia (Mabin) H Syarifuddin Siba SH.

Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh Melayu, di antaranya Prof Dr H Djohar Arifin Husin MS, Hj Fatmawati Takrim, Presiden Pertumbuhan Pribumi Perkasa Malaysia H Marzuki Yahya, para pimpinan 10 ormas Melayu dan pimpinan etnik Sumut yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sumatera Utara.

Di depan ratusan hadirin, Erry Nuradi mengingatkan kepada masyarakat Melayu mengawalnya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang melanggar hukum.

“Tolong jangan paksa kami melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mengangkat dan membantu orang boleh, tapi tentu orang yang dibantu harus memiliki kapasitas. Karena kalau hanya berdasarkan unsur etnis, tanpa mempertimbangkan kemampuan, di sinilah awal masalah itu. Tolong juga jaga kami jangan sampai melakukan KKN,” tandas adik kandung mantan Gubsu HT Rizal Nurdin ini yang disambut tepuk tangan riuh hadirin.

Dalam kesempatan itu, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengatakan, jika kepemimpinan dilandasi adat istiadat Melayu, maka akan tercipta pemerintahan yang bersih. Sebab, kepemimpinan dalam adat istiadat Melayu identik dengan syariah, yakni siddiq, amanah, tablig dan fathanah.

“Karena itu, orang Melayu harus bangga sebagai orang Melayu. Orang Melayu ke depan adalah yang bertanggung jawab terhadap adat istiadat Melayu,” kata tokoh Melayu yang masih merangkap jabatan sebagai Pangdam I Bukit Barisan ini.

Sebelumnya, Rektor Unpab HM Isa Indrawan selaku tuan rumah Halal Bihalal Masyarakat Melayu Sumut mengatakan, tepung tawar kepada tiga putra terbaik Melayu itu digelar untuk mendoakan agar mereka suskes melaksanakan amanah dan perjuangannya di tengah-tengah masyarakat.

“Halal bihalal ini juga merupakan sesuatu yang sangat penting, karena selama ini banyak hal-hal yang kita lakukan tak sesuai dengan adat istiadat Melayu, maka pada hari inilah kita halalkan. Kita lupakan dan tinggalkan semua hal-hal yang kurang baik,” kata tokoh Melayu Sumut ini.

Dia berharap kepada Edy Rahmayadi, Erry Nuradi dan Dzulmi Eldin bekerja dengan baik dan amanah, sehingga bisa sebagai contoh masyarakat Melayu yang maju dan berprestasi