Pemanfaatan Tanaman pekarangan sebagai alat uji kandungan zat berbahaya pada produk olahan pangan di Desa Klambir V Kebun Kabupaten Deli Serdang

  • doni   Jumat, 09 Agustus 2019

Desa Klambir V Kebun merupakan salah satu desa binaan Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, terletak di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, dimana sebagian besar penduduknya beragama Islam, oleh karena itu, desa ini memiliki beberapa kelompok perwiridan dan kelompok pengajian Al-Quran yang terdiri dari ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu rumah tangga didesa ini tidak bekerja dan belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kandungan kimia atau khasiat dari beberapa jenis tumbuhan herbal. Salah satu usaha untuk memaksimalkan kegiatan pada kelompok tersebut,  maka diperlukan tambahan informasi dan pengetahuan agar lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kelompok tersebut akan penggunaan beberapa jenis tanaman sebagai indikator awal adanya kandungan zat tambahan berbahaya pada produk olahan pangan. Upaya tersebut adalah untuk mengatasi dan menjaga kesehatan penduduk dari penyakit yang tidak diinginkan akibat mengkonsumsi zat tambahan berbahaya pada pangan.

Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam di pekarangan rumah dikenal sebagai tanaman herbal atau apotik hidup, misalnya tanaman yang mengandung antihistamin sebagai obat batuk alami seperti sereh, bawang merah. Tanaman jahe dan temulawak dikenal sebagai meningkatkan stamina dan kesehatan tubuh. Untuk pengobatan alami masyarakat bisa memanfaatkan rebusan dari tanaman sereh, lengkuas dan jahe sebagai antihistamin (obat batuk) alami. Disamping sebagai obat herbal, tanaman pekarangan seperti kunyit dan temulawak dapat digunakan sebagai alat uji (indikator) awal adanya zat tambahan berbahaya pada produk olahan pangan.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan beberapa dosen dari Prodi Agroteknologi Universitas Pembangunan Panca Budi Medan pada 29 April 2019 bersamaan dengan kegiatan inagurasi mahasiswa baru Prodi Agroteknologi dan Peternakan TA 2018/2019. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan  oleh Ibu Najla Lubis dan Bapak Ismail D, ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam di lingkungannya dan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman herbal seperti temulawak dan kunyit di desa Klambir V Kebun tersebut.

            Dengan adanya pengabdian ini masyarakat diberi pengetahuan bagaimana cara budidaya tanaman pekarangan dan membuat kertas uji sebagai indicator awal adanya kandungan zat berbahaya seperti boraks dan formalin dari kunyit dan temulawak,

Kepala Dusun Klambir V, Bapak Daniyansah, menyatakan sangat menyambut baik kegiatan beberapa program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Pembangunan Panca Budi dan sempat berfoto bersama.