DIY Terancam Krisis Pangan pada 2039 jika...

  •   Jumat, 19 April 2013

YOGYAKARTA, KOMPAS.com —Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan mengalami krisis pangan pada 2039. Lahan pertanian di wilayah ini semakin berkurang karena beralih menjadi permukiman. "Jika kondisi (alih fungsi) tersebut dibiarkan, DIY pada 2039 akan mengalami titik di mana ketersediaan pangan semakin menipis," kata Kepala Bidang Perekonomian Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi DIY Biwara Yuswantana dalam sarasehan "Membangun Yogyakarta yang Berkecukupan, Sejahtera, Mandiri, Lestari", di Yogyakarta, Kamis (18/4/2013). Menurut Biwara, salah satu faktor penyebab berkurangnya lahan pertanian di DIY adalah tingginya pertumbuhan penduduk di provinsi itu. Lahan pertanian yang berubah menjadi permukiman maupun bangunan lain menyebabkan produksi pertanian juga ikut menurun. "Meningkatnya pertumbuhan penduduk di DIY juga memengaruhi kondisi pertanian yang dari tahun ke tahun semakin menurun. DIY memang mengalami peningkatan kualitas dari sektor pembangunan, tetapi hal itu berbanding terbalik dengan kondisi pertanian yang dari tahun ke tahun mengalami penurunan jumlah dan produksi," papar Biwara. Menurut Biwara, bersamaan dengan terus berkurangnya luas lahan pertanian, sumber daya manusia di sektor ini juga semakin menurun. Pertanian saat ini tidak lagi dianggap menarik di kalangan masyarakat khususnya mahasiswa karena melihat peluang kerja yang semakin hari semakin kecil. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Asikin Chalifah mengatakan, data yang disampaikan Biwara merupakan tantangan yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak. "Kerja sama antara institusi pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat khususnya petani merupakan poin penting dalam membangun Yogyakarta yang mandiri dan sejahtera," katanya. Untuk itu, menurut dia, BKPP juga melakukan pengawasan agar kemungkinan terburuk pada sektor pertanian DIY tidak terjadi. Beberapa program kerja untuk mendukung pertanian DIY di antaranya mengawasi cadangan pangan, distribusi pangan, stabilitas harga pangan, pengembangan sumber daya manusia, keamanan dan mutu pangan, serta keanekaragaman produksi pertanian.

Sumber : ANT Editor : Palupi Annisa Auliani


browser,unpab