Manfaat dan Makna Filsafat Ilmu

  •   Minggu, 14 April 2013

 
Artikel Bagus kali ini akan berbagi tentang Manfaat dan Makna Filsafat Ilmu . Sebelumnya Artikel Bagus sudah berbagi dengan para pembaca tentang Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu, Perkembangan Filsafat Ilmu pada Tahun 1960, Hubungan Ilmu dengan Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Alasan Manusia Berfilsafat ,dan  Apa Pengertian Filsafat?. Mudah-mudahan artikel tentang Manfaat dan Makna Filsafat Ilmu ini memberikan informasi yang berharga bagi pembaca setia Artikel Bagus. Berikut ini artikel lengkap tentang Manfaat dan Makna Filsafat Ilmu
 
Bervariasinya objek materinya, jika dicermati mengandungidentitas yang saling berdekatan atau identik antara yang satu dengan yang lainnya. Sedemikian rupa sehingga semua objek itu berada dalam suatu hubungan yang sistematik dan tak terpisahkan. Akibatnya, pemahaman mengenai suatu hal mengharuskan pertimbangan-pertimbangan terhadap yang lain. Di antara objek tersebut, memberi arti, kedudukan dan fungsi. Dengan demikian dapat dilihat, misalnya benda-benda alam memberi arti, kedudukan dan fungsi terhadap manusia dan masyarakatnya serta terhadap Tuhan Sang Pencipta, demikian sebaliknya.
 
Persoalan kemudian adalah mengapa Filsafat Ilmu itu ada ? dalam hal ini ada dua hal, yaitu factor intern dan ekstern. Pertama, faktor intern dan ilmu pengetahuan itu sendiri, maksudnya historisitas ilmu pengetahuan, sampai dewasa ini berkembang menjadi banyak jenis dan semakin pragmatis. Terdorong oleh penemuan pengetahuan yang pasti kebenarannya, maka dilakukan pembatasan lingkaran objek (objek formal), dan penggunaan metode dan sistem yang tepat. Kedua, faktor ekstern yang juga terkait dengan faktor intern, diduga keras penyebabnya adalah faktor ekstern. Kenyataannya, laju perkembangan manusia sudah tidak imbang lagi dengan jumlah persediaan sumber daya alam. Maka berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengetahuan yang benar dan pasti, yang bersifat praktis teknis pengetahuan seperti ini dapat berdaya guna dalam kehidupan manusia.
 

Filsafat Ilmu adalah suatu bidang studi filsafat yang obyek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi prulalitas ilmu pengetahuan. Sementara objek formalnya yaitu berupa hakekat ilmu pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang benar secara hakiki mengenai objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut pandang metode atau sistem yang filosofis.
 
Kedua faktor tersebut dalam perkembangannya menghasilkan teknologi yang berkemampuan luar biasa. Agaknya manusia sebagai penghasil teknologi diarahkan menuju kemudahan. Akan tetapi dibalik semua itu manusia menjadi tamak, serakah dan manusia alpa terhadap tugasnya. Sebagai khalifah. Bahkan manusia kehilangan moral dan imannya, bersifat individual, egoistic dan eksploitatif, dalam lingkungan, bahkan terhadap Tuhan. Dengan kenyataan seperti itu filsafat hadir di tengah keragaman ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meluruskan sehingga terarah pada pencapaian tujuannya. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya bernilai ilmiah saja melainkan bernilai ilmiah keilahian.
 
Dengan demikian, ilmu pengetahuan harus berdasarkan diri pada aspek ontology, epistemology dan axiology. Dengan demikian filsafat dapat menetralisir kemungkinan-kemungkinan yang dimunculkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
 

Berdasar pada uraian-uraian tersebut di atas dapat dipahami bahwa Filsafat Ilmu hadir dengan memikul tanggung jawab yang berat, karena di samping menetralisir temuan-temuan ilmu pengetahuan, juga memikirkan bagaimana ilmu pengetahuan berdaya guna dalam kehidupan manusia.

Selanjutnya apa manfaat Filsafat Ilmu ?
Berbicara di seputar manfaat filsafat, paling tidak, dapat disistematisasikan pada beberapa poin berikut :
  1. Menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan sehingga mampu menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan. 
  2. Membentuk dan mengembangkan wawasan epistemology ilmu pengetahuan sehingga moralitas kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah menjadi popular. Dengan demikian iptek dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepentingan subjek manusia melainkan juga kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
  3. Tuntutan etis, ilmu pengetahuan dapat dipertangungjawabkan sehingga kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera dan bahagia dalam kelestarian alam lingkungan semakin nyata


filsafat